"Welcome To SMK TRSIAKA BEKASI"

Cari Blog Ini

Rabu, 05 Oktober 2011



Menggunakan Lampu Dim dan Klakson
smktrisakabekasi.blogspot.com - Sopan santun berlalu lintas di negeri kita memang sudah lama sekali kita lupakan. Maklum, untuk mendapatkan surat ijin mengemudi (SIM) di negeri ini, ukurannya memang bukan keterampilan membawa kendaraan bermotor. Asal punya KTP dan uang, dijamin bisa mendapatkan kartu yang jaman dulu sering disebut dengan rebues itu. Jangankan bagaimana cara berkendara yang benar, menggunakan lampu dim dan klakson saja banyak sekali pengemudi yang tak mengerti tata caranya. Tak percaya? Amati saja kebiasaan pengemudi di Jalan Tol Jagorawi atau Jalan Tol Jakarta Cikampek. Mungkin, seratus orang pengemudi yang ada, hanya ada tak lebih dari 5 orang yang sebenarnya pantas mendapatkan SIM.

Menurut regulasi berlalu lintas di dunia internasional, yang juga terdapat dalam UU Nomor 14 tahun 1992 tetantang lalu lintas berikut peraturan pemerintah yang menyertainya, klakson dan lampu dim itu hanya boleh digunakan ketika darurat saja. Mestinya, Anda harus segera mematikan lampu dim atau jarak jauh ketika Anda pada kesempatan pertama berpapasan dengan pengendara lain dari arah depan.

Ketika pengemudi lain menggunakan lampu dim berkedip-kedim, itu artinya ia memberikan prioritas kepada Anda untuk bergerak lebih dahulu. Tetapi, tanda ini terkadang berlaku kebalikan di negeri kita. Ini yang salah kaprah.

Ketika Anda mengikuti kendaraan lain di belakangnya, sebenarnya tidak diperbolehkan menyalakan lampu dim. Pasalnya, cara ini dapat menyilaukan kendaraan yang kita ikuti, dan tentu saja sangat membahayakan. Sebaliknya, bila kita tahu diikuti kendaran lain di belakang yang ingin mendahului, sementara jalur sebelah kiri memungkinkan untuk digunakan, sebaiknya kendaraan yang ingin mendahului itu segera diberi kesempatan untuk menyalip. Tetapi, kalau lalu lintas padat, pertahankan jalur yang Anda lalui Berpindah jalur, memang diperbolehkan, tetapi harus dilakukan setelah jalur benar-benar aman .

Cuma persoalannya, cara berlalu lintas yang benar, memang sudah menjadi barang langka di negeri ini. Ketika seseorang ingin berkendaraan yang benar, e… malah dapat ejekan. Yang ugal-ugalan, malah mendapat sorakan. Tetapi, tak ada salahnya budaya sopan berlalu lintas itu mulai kita tumbuh kembangkan lagi. Ingat! Lebih baik sedikit lambat asal selamat.

Mengusir Embun Kaca Selagi Hujan
smktrisakabekasi.blogspot.com.
UNTUK mobil dengan pendingin ruangan (AC), embun yang sering kali mengganggu pandangan kaca bagian dalam memang gampang diusir. Tinggal operasikan saja sistem AC-nya, dan semua kabut pun bakal hilang seketika. Tetapi, ketika sistem AC itu tak bekerja normal, memang sedikit repot. Mengusap-usap kaca bagian dalam dengan lap kanebo basah, memang dapat membantu mengusir penghalang pandangan itu. Tetapi, cara ini juga agak repot juga.

Tetapi, Anda tak perlu gusar dulu. Ternyata, sampo rambut dapat digunakan juga untuk menghardik embun penghalang pandangan ini. Caranya, oleskan sedikit sampo di bagian dalam kaca mobil Anda secara merata, tetapi tipis-tipis saja. Cara ini dijamin dapat membuat kaca depan mobil Anda jernih dan tak perlu dilap lagi berulang kali. Lantaran itu, tak ada salahnya bila Anda selalu menyiapkan sebotol kecil sampo di bagain dalam mobil ketika berkendara di musim hujan atau pergi ke luar kota.

Lain lagi bila penghapus kaca depan ogah dioperasikan. Untuk urusan ini, Anda dapat memanfaatkan tembakau rokok kretek atau tembakau jenis lainnya. Caranya, oleskan tembakau ini di bagian luar kaca depan. Memang agak aneh, tetapi kemujarabannya telah teruji. Cobalah!

Mengenal VIN
smktrisakabekasi.blogspot.com.
- VEHICLE Identification Number atau yang lazim disebut dengan VIN menjadi istilah yang teramat populer setelah pemerintah mengharuskan para importir wajib menyertakan salah satu identitas kendaraan ini ketika ingin mengimpor mobil itu. Pemerintah memang menganggap VIN ini penting disertakan dalam pengajuan TPT (Tanda Perdaftaran Tipe) kendaraan bermotor yang akan diimpor lantaran dengan VIN ini dapat dilihat secara jelas indentitas dan sebagian spesifikasi mobil itu.

VIN ini boleh diibaratkan sebagai kartu penduduk atau nomor paspor mobil itu. Jumlah huruf dan nomor yang tercantum dalam VIN ini ada tujuh belas digit. Setiap digit tentu saja mempunyai arti dan pengertian yang sangat spesifik.

Digit pertama hingga ketiga, menunjukkan pabrikan dan dimana mobil itu dibuat. Digit keempat menunjukkan mesin yang digunakan, sedang digit kelima memberikan keterangan tentang jenis kendaraan itu. Misalnya, untuk huruf D menunjukkan bahwa mobil itu jenis truk atau pikap.

Sedang digit keenam, --yang ditulis dari angka 0-9, menunjukkan pergantian model mobil itu. Sementara digit ketujuh, dapat digunakan untuk menentukan tipe bodi mobil itu. Misalnya, 1 berarti mobil itu memiliki jarak poros roda standar, sedang angka 2 mengisyratkan bahwa mobil itu jenis sasis panjang atau long wheelbase. Angka 4 menunjukkan bahwa mobil itu jenis wagon, sedang angka 7 berarti mobil jenis wagon dengan empat pintu.

Huruf yang terletak pada digit kedelapan, menunjukkan informasi tambahan lain. Misalnya, bila huruf S berarti standar, huruf Y berarti model empat penggerak roda (4WD), sedang H menandakan kalau mobil itu jenis tugas berat atau heavy duty.

Sementara digit kesembilan, hanya diperankan sebagai “check digit”. Kode ini oleh pabrik digunakan sebagai identitas khas saja. Biasa dinyatakan dalam angka 0-9 atau huruf X saja.

Digit ke sepuluh termasuk sangat penting artinya. Soalnya, melalui digit ini dapat diketahui tahun pembuatan mobil itu. Dinyatakan dengan huruf. Bila hurufnya M, berarti buatan tahun 1991. Huruf N artinya buatan tahun 1992, begitu seterusnya.

Sedang digit kesebelas, menunjukkan dimana mobil itu dirakit atau mengalami proses pabrikasi. Tentu saja, setiap merek memiliki kode sendiri. Nissan misalnya, menggunakan huruf W untuk menunjukkan bahwa mobil itu hasil pabriknya yang berada di Kyushu, Jepang. Nah untuk digit ke 12 dan seterusnya hanya menunjukkan nomor seri mobil itu saja. Jadi tidak berarti apa-apa kecuali sekedar urutan produksi saja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar