"Welcome To SMK TRSIAKA BEKASI"

Cari Blog Ini

Kamis, 27 Oktober 2011

Kelistrikan Kompresor & Extra Fan


Untuk sistem kelistrikan kompresor dan extra fan membutuhkan sebuah pengaman LPS dan relay untuk memaksimalkan suplai tegangan ke kompresor dan extra fan, dan 2 sekring yang terpisah untuk masing-masing beban agar sekring tidak mudah leleh karen arus terlalu besar serta tegangan ke beban tetap stabil 12 volt.
Untuk gambar di samping merupakan gambar rangkaian kelistrikan AC mobil untuk extra fan dan magnet clutch kompresor yang ideal dan aman apabila freon habis atau mengalami kebocoran tidak mengakibatkan kompresor rusak karena kehabisan oli.
Untuk jenis dan model sistem kelistrikan bisa di modif sesuai keinginan dan seaman mungjin, serta bahan seefidsien mungkin, sehingga hasil ideal untuk tarif harga serta kemampuan dan keawetan sistem.
Untuk besar beban magnet clutch umumnya sebesar 5Amper, extar fan  15 amper, arus masing-masing beban tidak boleh melebihi 20 Amper, kalau lebih dari 20 amper sebaiknya ganti, karena  kumparan di dalam ada yang short dan akan merugikan anda sendiri.
NB: Untuk fan original Denso rata-rata membutuhkan arus 13 ampere.
Tambahkan sekring/ Fuse untuk keamanan sistem electrical.

Sistem pengapian kondensator


Sistem pengapian kondensator (kapasitor) atau CDI (Capacitor Discharge Ignition) merupakan salah satu jenis sistem pengapian pada kendaraan bermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan (discharge current) dari kondensator, guna mencatudaya Kumparan pengapian (ignition coil).
Pada Sistem pengapian magneto terdapat beberapa kekurangan, yaitu:
  1. Kumparan pengapian yang dipakai haruslah mempunyai nilai Induktansi yang besar, sehingga unjuk kerjanya di putaran tinggi mesin kurang memuaskan.
  2. Bentuk fisik kumparan pengapian yang dipakai relatif besar.
  3. Pemakaian kontak pemutus (breaker contact) menuntut perawatan dan penggantian komponen tersendiri.
  4. Membutuhkan Pencatu daya yang mempunyai keluaran dengan Beda potensial listrik yang relatif rendah dan Kuat arus listrik yang relatif besar. Hal ini menuntut pemakaian komponen penghubung yang mempunyai nilai Resistansi serendah mungkin.
Walaupun pada nantinya dikembangkan Sistem pengapian transistor atau TSI (Transistorized Switching Ignition) atau TCI (Transistor Controlled Ignition) yang menggunakan transistor untuk menggantikan kontak pemutus, perlahan-lahan kurang diminati seiring dengan kemajuan teknologi.


== Cara kerja ==

Awalnya sebuah pencatu daya akan mengisi muatan pada kondensator dalam bentuk [[Arus listrik searah]] sampai mencapai beberapa ratus volt. Selanjutnya sebuah pemicu akan diaktifkan untuk menghentikan proses pengisian muatan kondensator, sekaligus memulai proses pengosongan muatan kondensator untuk mencatudaya kumparan pengapian melalui sebuah [[Saklar]] [[elektronik]].

Karena bekerja dengan secara elektronik, sebagian besar komponennya merupakan komponen-komponen elektronik yang ditempatkan pada [[Papan rangkaian tercetak]] atau Printed Circuit Board (PCB), lalu dibungkus dengan bahan khusus agar terlindungi dari kotoran, uap, cairan maupun panas. Banyak orang yang menyebutnya modul CDI (CDI module), kotak CDI (CDI box), atau "CDI" saja.

Berdasarkan pencatu dayanya, sistem pengapian CDI terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
# Sistem pengapian CDI AC yang merupakan dasar dari sistem pengapian CDI, dan menggunakan pencatu daya dari sumber [[Arus listrik bolak-balik]] (dinamo AC/alternator).
# Sistem pengapian CDI DC yang menggunakan pencatu daya dari sumber arus listrik searah (misalnya dinamo DC, [[Batere]], maupun [[Aki]]).
Awalnya sebuah pencatu daya akan mengisi muatan pada kondensator dalam bentuk [[Arus listrik searah]] sampai mencapai beberapa ratus volt. Selanjutnya sebuah pemicu akan diaktifkan untuk menghentikan proses pengisian muatan kondensator, sekaligus memulai proses pengosongan muatan kondensator untuk mencatudaya kumparan pengapian melalui sebuah [[Saklar]] [[elektronik]].

Karena bekerja dengan secara elektronik, sebagian besar komponennya merupakan komponen-komponen elektronik yang ditempatkan pada [[Papan rangkaian tercetak]] atau Printed Circuit Board (PCB), lalu dibungkus dengan bahan khusus agar terlindungi dari kotoran, uap, cairan maupun panas. Banyak orang yang menyebutnya modul CDI (CDI module), kotak CDI (CDI box), atau "CDI" saja.

Berdasarkan pencatu dayanya, sistem pengapian CDI terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
# Sistem pengapian CDI AC yang merupakan dasar dari sistem pengapian CDI, dan menggunakan pencatu daya dari sumber [[Arus listrik bolak-balik]] (dinamo AC/alternator).
# Sistem pengapian CDI DC yang menggunakan pencatu daya dari sumber arus listrik searah (misalnya dinamo DC, [[Batere]], maupun [[Aki]]).

== Bagian-bagian sistem pengapian ==

Berikut bagian-bagian yang bisa ditemui (atau mungkin beberapa diantaranya kadang-kadang tidak dipakai karena sesuatu hal) di dalam suatu sistem pengapian CDI:
# Kumparan pengisian (charging coil).
# Kumparan pemicu (trigger/pulser coil).
# [[Dioda|Penyearah]] (rectifier).
# [[Baterai]] (battery).
# [[Sekering]] (fuse).
# Kunci kontak (contact switch).
# [[Kondensator]] (capacitor).
# Saklar elektronik (electronic switch).
# Pengatur/penyetabil tegangan (voltage regulator/stabilizer).
# [[Transformator]] penaik tegangan (voltage step up transformer).
# Pengubah tegangan (voltage converter/inverter).
# Pelipat tegangan (voltage multiplier).
# Kumparan pengapian (ignition coil).
# Kabel busi (spark plug cable).
# [[Busi]] (spark plug).
# Sistem pengawatan (wiring system).
# Jalur bersama (common line).

== Catatan ==

Ada banyak ragam modul CDI dibuat, pada dasarnya harus memenuhi kebutuhan yang diminta kumparan pengapian dan secara tidak langsung harus menunjang pembakaran seoptimal mungkin, dengan cara mengatur besarnya arus, tegangan dan durasi dari proses pengisian dan pengosongan muatan kondensator. Hal ini menentukan besarnya pasokan daya untuk kumparan pengapian dan juga [[Pewaktuan pengapian]] (ignition timing).

{{tekno-stub}}

[[Kategori:Mesin]]
[[Kategori:Teknik otomotif]]
[[Kategori:Sistem pengapian]]
[[Kategori:Teknologi otomotif]]

[[de:Kondensatorentladungszündung]]
[[en:Capacitor discharge ignition]]
[[fi:CDI]]
[[fr:Allumage à décharge capacitive]]
[[ja:キャパシター・ディスチャージド・イグニッション]]
[[ms:Penyalaan nyahcas kapasitor]]
[[nl:Capacitor discharge ignition]]
[[pl:Capacitor Discharge Ignition]]
[[ru:CDI]]
[[sv:CDI-tändning]]
[[zh:電容放電式點火]]

Cara Pasang Intermittent Wiper


Autotuhu memproduksi Intermittent Wiper untuk segala jenis mobil, baik untuk pemasangan baru pada mobil standar(belum ada intermittentnya) atau untuk menggantikanmodule intermittent yang rusak. Dengan minimnya jumlah kabel, aman, awet serta pemasangan yang mudah.
Cara mudah pasang intermittent product autotuhu:
  1. Pasang kabel Minus/ground/masa/body(Kabel warna Hitam).
  2. Pasang kabel Plus(Kabel warna Merah).
  3. Test aktifkan/ON kan intermittent dengan menguji output intermittent pada kabel kuning dengan Lampu tester(Lampu akan menyala dlm durasi waktu 6dtk sekali).
  4. Potong kabel Kecepatan 1 pada switch wiper mobil yang kita pasang(bisa juga kabel kecepatan 2).
  5. Sambung kabel dari Switch wiper ke kabel Biru pd module intermittent.
  6. Sambung kabel ke arah motor wiper ke kabel Kuning pd module intermittent.
  7. Angkat wiper kaca dan uji kinerja intermittent wiper.
  8. Finishing.
NB warna kabel:
Kijang: Speed 1 warna biru/hitam.

Cara Pasang CDI Nippon/Marui


Untuk instalasi/ pemasangan CDI merk-merk nippon pada mobil carry, zebra, kijang, starlet dll caranya tetap sama, langkah-langkah pemasangan CDI nippon yakni:
  1. Posisikan top mesin 1 (Baca cara menentukan top mesin)
  2. Buka kop Delco.
  3. Lepaskan Platina dan Kondensor.
  4. Pasang CDI Module menggantikan posisi platina
  5. Pasang Reluktor pada as delco.
  6. Pastikan tanda panah pada CDI modul segaris/ lurus dengan tanda yang ada pada reluktor.
  7. Setting Jarak reluktor dan CDI module.
  8. Pastikan reluktor berputar bebas tanpa menyentuh CDI modul serta baut pengikat CDI. (Ukur jarak reluktor dan CDI menggunakan plastik pengukur yang berada di dalam kemasan).
  9. Kencangkan 2 baut pengikat CDI module.
  10. Cek mekanisme vakum advance tidak macet, dengan menggeser CDI ke arah vakum, kalau di lepas akan kembali ke posisi semula.
  11. Baut pengikat braker point pada kijang sering mentok ama CDI, jadi perlu di gerinda dikit biar bebas tanpa bersentuhan.
  12. Lengkapi kembali dan jangan lupa kabel CDI pada konektor di delco.


Cara Menggunakan Timing Light


Cara menggunakan timing lightTiming light merupakan piranti penting untuk tuning mesin terutama untuk type mesin karburasi, Baca langsung diFungsi Timing Light . Untuk menggunakan tool ini memang gak sulit amat, sudah friendly banget tool na jadi tinggal baca petunjuk umumnya aja.
Cara Cara Menggunakan Timing Light untuk tuning mesin:
  1. Pasang kabel Plus timing(Penjepit buaya warna merah).
  2. Pasang kabel Min Timing(Jepitbuaya hitam).
  3. Pasang Induktif sensor pada kabel busi no 1, dengan mengaitkan saja.
  4. Starter mesin.
  5. Biarkan mesin pada putaran stationer.
  6. Cabut selang vakum pada delko yang terhubung pada manifold/ langsung menghisap saat mesin ON(yang menggunakan double vakum).
  7. Kendorkan baut pengikat delko.
  8. Arahkan timing pada tanda yang terdapat pada mesin(Pully or rodagila).
  9. Putar Adjuster pada belakang timing light ke arah Nol.(yang tanpa adjuster langsung aja).
  10. Paskan tanda top sesuai saat pengapian mesin, (misalkan 5º) maka tanda top flywhell/ pully akan lurus dengan 5º sebelum TMA.
  11. Untuk cara ke dua, yakni memposiskan Adjuster ke 5º, maka yang terlihat pada tanda flywhell/ pully nanti harus lurus dengan Top mesin/ 0º.
  12. Sesuaikan Saat Pengapian Sesuai Spesifikasi Mesin.
  13. Kencangkan Baut pengikat delco dan pastikan saat pengapian tidak bergeser.
  14. Pasang selang vakum(yang menggunakan double vakum).
  15. Finishing.
Sumber Artikel: Arthur

Sistem Pengapian Mobil Terpopuler [Car Ignition System]


Berbagai model dan jenis sistem pengapian mobil, mulai dengan sistem pengapian menggunakan kontak pemutus atau lebih kita kenal dengan PLATINATCI, DIS, IDSI sampai pengapian yang dikendalikan oleh ECU /Elektronik Control Unit .
Perkembangan teknologi elektronika begitu cepat pada perindustrian otomotif, walau memang teknologi manual masih tergolong memiliki masa populer panjang, tetapi teknologi elektronik pada sistem pengapian mobil lebih murah dalam perawatannya, modern serta mampu di kontrol/program serta sudah bisa di komputerisasi.
Contact Point/ Platina secara manual bekerja untuk memicu koil ignition, dengan cara kerja menggunakan cam/nok untuk menswitch platina ON dan OFF untuk membangkitkan induksi di kumparan sekunder sehingga menghasilkan tegangan tinggi pada output koil ignition. Teknologi ini membutuhkan pemeliharaan yang besar dan berkala, karena ebonit plat kontak bergesekan dengan Cam distributor.
CDI MobilTransistorized Ignition,Transistorized Ignition menggantikan posisi platina/kontak pemutus sistem pengapian menjadi sistem full elektronik , tanpa gesekan dan perawatan/maintenance/pemeliharaan yang berarti, dengan memanfaatkan sensor pickup coil yang berfungsi mendeteksi putaran mesin serta memberikan signal saat pengapian, serta menggunakan transistor/driver coil sebagai switch elektronik untuk mengontrol coil ON/OFF, sehingga dengan menggunakan ” Transistorized Ignition ” didapatkan sistempengapian yang ideal, terjangkau dan tahan lama.
CDI MobilTeknologi sistem pengapian yang paling populer saat ini adalah sistem pengapian yang dikendalikan oleh ECU, dengan sitem yang komputerisasi serta pengaturan saat pengapian yang mampu menyesuaikan kondisi & beban mesin sehingga lebih akurat dan tepat dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai sensor. Sistem pengapian yang dikendalikan oleh ECU menghasilkan energi maksimum lebih banyak dan bahan bakar ekonomis.

Cara Analisa Sistem Pengapian yang Hilang


Mobil melaju tiba-tiba mesin mati karena sistem pengapian hilang? mesin langsung halus di genjot kagak lari lagi..tentu menyebalkan apabila tiba-tiba mesin mogok apalagi pada jalanan macet, kalau untuk sekarang ini tentu yang ada di benak langsung tertuju pada ponsel untuk menghubungi bengkel langganan atau teman dan kerabat minta bantuan he he..
Untuk penyebab mogok karena sistem pengapian hilang cara menanggulangi/ analisanya bis anda lakukan secara sederhana, terutama untuk mobil konvensional/masih platina:
Cek tegangan tinggi koil.
  • Cara mengetahui tegangan tinggi koil yang simpel dengan menempelkan ujung kabel dari koil ke ground/body berjarak ±1cm. Saat mesin di starter harus ada loncatan bunga api dari ujung kabel ke body.
  • kalau ada pasang kembali, kalau gak ada lanjutkan cek sistem pengapian sepeti di bawah ini.
Cek tegangan plus koil.
  • Harus ada tegangan 12v saat kunci kontak ON.
  • Kalau gak ada bisa dari sekring putus atau koneksi sistem kelistrikan ke plus koil terputus.
Cek tegangan minus koil.
  • Harus ada tegangan 12v dan 0v secara bergantian saat mesin di starter.
  • Kalau gak ada bisa dari Kontak point(platina/ CDI) gak kontak/mati(CDI).
  • Timing belt putus.
Sumber Artikel: Autotuhu Workshops 

Cara Mengetahui Top mesin (TDC=Top Dead Center)


TDC (Top Dead Center) merupakan salah satu cara standart untuk melakukan penyetelan mesin, pembongkaran/overhoul, tune up atau penggantian timing belt. Dengan mengetahui titik mati atas piston di harapkan akan mudah dalam proses perakitan kembali mesin mobil.
Tentunya untuk belajar otomotif harus mengetahui TDC mesin dengan berbagai cara simpel dan standar, walau kita sebenarnya bisa mengetahui top piston dengan berbagai metode, namun yang sesuai petunjuk pabrik sudah di beri tanda pada pulley atau roda gila(tergantung jenis mesin).
Beberapa cara untuk mengetahui posisi TDC mesin antara lain:
1. Melihat tanda di Pulley/Roda gila(Flywell). Untuk mesin umumnya sudah disertakan tanda top dead center yakni biasanya tanda pada pulley harus lurus dengan angka NOL (0) pada body mesin, atau yang berada pada roda gila tanda angka NOL/ huruf T harus lurus dengan tanda pada body.
2. Melihat posisi nok as / noken as (cam shaft). Nok as pada silinder yang TDC posisi roker arm kondisi bebas/ renggang tidak menekan batang valve.
3. Melihat arah rotor distributor. untuk Setting timing yang sudah benar bisa juga di lihat dari arah rotor distributor, apabila mengarah ke kabel busi no 1 berarti top silinder 1.
4. Melihat Posisi Piston melalui lobang busi. biasanya untuk yang masih ragu juga bisa meyakinkan posisi top dari lubang busi, apabila langkah no 1,2 dan 3 sudah terlaksana.
NB: untuk mesin HONDA sbaiknya perhatikan arah putaran mesin, kebanyakan ke kiri/berlawanan dengan jarum jam, kalau ingin memastikan bisa kita starter dikit untuk meyakinkan arah putaran mesin.

Cara Kerja Sistem Pengapian Platina [Mobil Lama]


by : Arthur


35 Votes
Sistem pengapian mobil-mobil modern tak lepas dari  perkembangan teknologi sistem pengapian pada mobil jadul alias masih menggunakan platina sebagai plat kontak untuk menghubungkan dan memutus aliran listrik primer koil agar terjadi induksi/GGL pada sekunder yang berupa listrik tegangan tinggi untuk mensuplai busi agar memercikkan bunga api.
Platina mobil berupa plat kontak yang berfungsi sebagai penghubung & pemutus yang di hubungkan oleh ebonit/kaki platina dan di kontrol oleh nok delco(Distributor), apabila kaki ebonit tidak terdorong oleh nok delco maka plat kontak akan terhubung sekaligus mengalirkan aliran listrik  primer koil ke ground dan menciptakan medan magnet pada primer coil, dan pada saat nok delco menyentuh/mendorong ebonit platina maka listrik dari primel coil akan terputus, pada saat listrik primer coil terputus maka  terjadi GGL/induksi tegangan tinggi pada sekunder coil, dengan adanya kondesor/kapasitor yang terhubung secara paralel dengan platina akan membantu meningkatkan besar induksi dan menghilangkan bunga api pada saat platina mulai terbuka/memutus, hal ini bertujuan agar plat kontak platina tidak mudah terbakar dan mampu berumur panjang.

Besar/lamanya saat platina terhubung di pengaruhi oleh lebar Permukaan AS delco yang rata/datar hal ini di sebut dengan sudut dwell, dimana sudut/lama saat platina menghubungkan aliran listrik ke primer coil. Apabila celah platinakita bikin rapat so pasti sudut dwell akan menjadi besar dan kebalikannya.

BAGIAN BAGIAN TRANSMISI


Toyota Kijang


               KODE ETIK GURU INDONESIA
Posted by Purwan_ and verykaka under Education
July 24, 2011

 Toyota Kijang adalah model kendaraan niaga dan keluarga buatan Toyota yang merupakan kendaraan paling populer untuk kelas MiniBus diIndonesia. Toyota Kijang hadir di Indonesia sejak tahun 1977 dan saat ini merupakan salah satu model yang diusung Toyota dan paling laku di negara tersebut. Kini mobil ini dapat ditemukan dengan mudah di seluruh pelosok Indonesia.

Kesuksesan Toyota Kijang telah berdampak dengan munculnya mobil-mobil sejenis yang meniru konsep dari Toyota Kijang (terutama dari segi nama hewan), misalnya Isuzu Panther dan Mitsubishi Kuda. Selain di Indonesia, sebelum hadirnya generasi "Innova", Toyota Kijang juga dijual di Malaysiadengan nama "Unser".

== Sejarah ==

=== Generasi I (1977-1981) ===

==== Sejarah Produksi ====

Peluncuran perdana dari Toyota Kijang generasi pertama adalah pada tahun [[1977]]. Dimana saat itu terdapat keraguan dari para perancangnya, tentang apakah Kijang dapat diterima oleh pasar Indonesia. Keraguan tersebut disebabkan karena [[Mitsubishi Colt]] merupakan jenis kendaraan yang mendominasi pasar mobil mini bus pada saat itu. Generasi pertama Toyota Kijang menerapkan konsep ''pickup'' dengan bentuk kotak mendasar. Model ini sering dijuluki ''"Kijang Buaya"'' karena tutup kap mesinnya yang dapat dibuka sampai ke samping. Kijang generasi perdana ini diproduksi hingga pada tahun [[1980]].

==== Unit Produksi ====

Pada tahun pertama peluncurannya, total produksi Kijang generasi pertama hanya berjumlah 1.168 unit. Dimana tahun berikutnya, [[1978]], jumlahnya meningkat menjadi 4.624 unit. Jumlah produksi Kijang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kehadiran Kijang sebagai kendaraan multifungsi atau serbaguna yang mudah perawatannya membuat permintaan terus meningkat. Toyota Kijang lahir sebagai kendaraan dengan konsep ''Basic Utility Vehicle''. Cocok sebagai kendaraan dengan konsep serba guna dan mudah untuk dirawat. Sejalan dengan peraturan pemerintah Indonesia untuk menerapkan konsep pembangunan ekonomi melalui pengembangan motorisasi dan otomotif di Indonesia, khususnya melalui konsep Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS).

==== Konsep Produksi ====

Mobil dengan kode produksi KF10 ini nyaris berbentuk mirip dengan kotak buah yang ditempeli dengan 4 buah roda dan jendela yang ditutupi dengan terpal pada sisi-sisi pinggirnya. Kijang Generasi I ini dikenal masyarakat sebagai ''Kijang Buaya'' karena model buka-tutup kap mesin depan pada hidung mobil (bonnet) yang mirip dengan ''mulut buaya'' apabila kap mesin depan sedang dibuka. Rancangan awal kendaraan ini sangatlah sederhana. Kijang ini memiliki pintu yang seolah-olah ditempelkan begitu saja dengan badannya dengan engsel pintu yang mirip engsel pintu rumah yang berbunyi mendecit bila dibuka.Terlebih lagi pada saat itu, pintu mobil tidak dilengkapi kunci apalagi alarm sebagai sistem keamanannya meski pada generasi selanjutnya yang sudah dimodifikasi, dilengkapi dengan kunci pintu serta engkol pintu yang masih mirip pintu rumah serta kaca pada pintu mobil.

Posisi pengemudi pada kijang ini terletak terlalu ketengah dengan tongkat perseneling untuk transmisi mesin yang sulit dijangkau. Mesin yang digunakan menggunakan mesin [[Toyota Corolla]] pada zamannya dengan tipe 3K berkapasitas 1200 cc dengan transmisi 4 percepatan. Selain keluar dengan tipe mobil bak terbuka (''pick up''), mobil kijang ini dimodifikasi menjadi mobil penumpang terutama dilakukan oleh perusahaan perusahaan karoseri mobil seperti halnya mobil mobil niaga pada masa itu dimana rancangan bodi tidak ditangani pabriknya langsung. Sebagai contoh, mobil ini digunakan sebagai mobil penumpang angkutan umum di kota [[Balikpapan]] pada tahun-tahun 1980-1986.

=== Generasi II (1981-1986) ===

Generasi II mulai dijual pada September [[1981]]. Bentuk model ini tidak terlalu berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya, namun memiliki beberapa perubahan yang di antaranya adalah peningkatan kapasitas silinder mesin menjadi 1.300 cc (naik 100 cc). Kapasitas ini kemudian dinaikkan lagi hingga 1.500 cc.

==== Sejarah Produksi ====

Mobil ini, walaupun disebut sebut memiliki banyak perubahan, bentuknya masih ada kesamaan dengan ''kijang buaya''. Lampu mobil masih bulat di samping depan kanan-kiri dan gril masih sederhana dengan tulisan '''TOYOTA''' pada bagian depan. Garis pada bonnet juga masih simpel dan curam. Meski bukaan pada tutup kap mesin tidak lagi bukaan penuh hingga bagian tepi hidung mobil (bonnet) seperti halnya kijang sebelumnya.

==== Konsep Produksi ====

Mobil dengan kode rangka KF20 ini akrab sebagai ''Doyok'' (sebutan yang diambil dari sebuah serial kartun bertokoh Doyok pada harian [[Pos Kota]]) sehingga dikenal juga sebagai ''Kijang Doyok''. Pintu lebih manis dengan dilengkapi kaca dengan engsel tidak lagi mirip engsel pintu rumah dan dilengkapi kunci pada tahun 1982. Dengan mesin 4K berkapasitas 1300 cc, transmisi masih 4 percepatan. Suspensi masih double wishbone dengan per daun pada bagian depan dan per daun under axle (dibawah gardan) pada bagian belakang mobil.

Perjalanan mobil ini juga diiringi perkembangan baru seperti halnya disempurnakannya transmisi dan diferential sekaligus menambah booster [[rem]] pada tahun 1983. Toyota juga dikenal dalam perencanaan produknya sampai 5 tahun berikutnya yang dapat dilihat melalui pengembangan mobil ini. Pada tahun 1984 mengadakan perubahan pada gril dan bumper, termasuk pemakaian lampu kotak.

Sampai tahun 1985, permintaan mobil ini tetap tinggi, sampai akhirnya Toyota melakukan perubahan pada mesin yang kemudian memakai tipe 5K dengan kapasitas 1500 cc namun irit dalam pemakaian.

=== Generasi III (1986-1996) ===
model generasi ketiga dilempar ke pasaran. Kijang generasi ini bentuknya lebih melengkung pada lekukannya sehingga tampak lebih modern. Model ini hingga saat ini masih banyak digunakan di jalanan di Indonesia meski tidak lagi diproduksi.

Pada generasi ini, konsep kijang sebagai kendaraan angkut mulai bergeser sebagai kendaraan penumpang sekalipun banyak Kijang generasi sebelumnya juga dimodifikasi sebagai kendaraan penumpang. Pada generasi ini juga masih terdapat varian pick up, meski tidak lagi menjadi konsep utama Toyota Kijang seperti generasi sebelumnya. Dimasa ini, bisa dikatakan sebagai generasi kejayaan Kijang sebagai mobil penumpang, terutama sebelum banyak mobil penumpang Built Up impor meramaikan pasar kendaraan di Indonesia serta puncak dominasi Toyota atas model-model kuat seperti Mitsubishi Colt L300 dan minibus tanpa bonnet lainnya seperti Suzuki Carry dan Daihatsu Zebra dimana Kijang menjadi pilihan kuat konsumen saat itu. Toyota mengeluarkan dua tipe Kijang pada generasi ini yakni 
tipe Kijang Super (1986-1992) dan Kijang Grand (1992-1996) dengan memiliki ''life cycle'' cukup panjang (hampir satu dekade) dibandingkan generasi lalu.

Desain mobil ini memiliki bentuk lebih manis dan halus dibandingkan generasi lalu yang kaku mirip kotak sabun. Teknologi ''full pressed body'' diperkenalkan untuk menekan penggunaan dempul dalam proses pembuatannya hingga 2-5 kg dempul per mobil. Mesin pada awal generasi ini masih memakai tipe 5K namun memiliki daya kuda (horse power) yang lebih tinggi yakni 63 hp dari sebelumnya 61 hp. Transmisi menggunakan 5 percepatan, yang sebelumnya memakai 4 percepatan. Sejak tahun 1992 terdapat penambahan variasi mesin yaitu tipe 7K berkapasitas 1800 cc.

Setelah Agustus 1992, Toyota memasuki generasi perbaikan bodi mobil yang disebut sebagai Toyota Original Body. Sebuah proses pembuatan bodi mobil dengan mesin press dan metode las titik. Sampai saat ini, bisa dikatakan satu-satunya Kijang yang bebas dempul.

Sementara untuk versi Grand terdapat berbagai perubahan khususnya pada lampu depan, gril dan penambahan double blower juga ditambahkan power steering pada kemudi yang meringankan pengemudi. Dan sampai saat ini, Kijang jenis ini (Super maupun Grand) masih banyak di pasaran konsumen dan masih dihargai mahal.

Selain Itu Kijang Generasi Ke Tiga Juga Menyediakan Banyak Rentang Varian Seperti:LX, LSX, LGX (untuk sasis panjang) SX, SSX, SGX (untuk sasis pendek), khusus LX dan SX(Tipe Standar)transmisi menggunakan 4-speed dan menggunakan dasbor konvensional.

Selain tipe-tipe tersebut diatas juga terdapat beberapa tipe buatan karoseri lokal, yaitu Rover dan Jantan (Raider). Raider menggunakan body kecil, sementara Rover menggunakan body yang lebih besar dari Raider.

=== Generasi IV (1997-2005) ===
Setelah sepuluh tahun bertahan dengan rancangan generasi ketiga, Kijang meluncurkan model berikutnya dengan perubahan pada eksterior dan interiornya yang lebih aerodinamis. Model ini akrab dipanggil "Kijang Kapsul".

Mulai generasi keempat kijang ini, dominasi [[Jepang]] semakin besar. Kalau sebelumnya [[Toyota Astra Motor]] memanfaatkan perakitan bodi mobil banyak menggunakan karoseri. Pada generasi ini sudah dikatakan menyiratkan ''mobil yang sesungguhnya''. Desainnya membulat seperti [[kapsul]] dan lebih aerodinamis dan menjadi loncatan desain pada masanya. Pada kijang yang dikenal sebagai ''kijang baru'' ini, Toyota mengeluarkan dua tipe mesin yakni [[Mesin bensin]] 1800cc (tipe 7K) seperti generasi-generasi sebelumnya dan [[Mesin diesel]] 2500cc (tipe 2L) yang membuat persaingan dan kolaborasi dengan [[Isuzu Panther]] untuk mobil keluarga bermesin diesel yang saat itu mendominasi pasaran. 

Pada Kijang versi tahun 1997-2000, mesin bensin menggunakan karburator, baru pada akhir tahun 2000 tersedia mesin bensin dengan sistem injeksi elektronik, Electronic Fuel Injection(EFI). Ada dua pilihan untuk mesin bensin EFI, yaitu 7K-E dengan kapasitas 1800cc bertenaga 80 hp dan 1RZ-E dengan kapasitas 2000 cc Yang Diambil Dari Toyota Hilux. Meskipun mesin 1RZ-E secara teknologi lebih canggih jika dibandingkan dengan mesin 7K-E, namun mesin bensin 2000cc ini kurang laku di pasaran indonesia karena (konsumsi) bahan bakarnya dinilai lebih boros dibandingkan dengan tipe 7K-E. 

Dan terakhir pada generasi ini muncul ''New Kijang'' dengan mengubah desain lampu dan ''seatbelt'' (sabuk pengaman) pada jok penumpang bagian tengah. Selebihnya hampir sama dengan sebelumnya.

Pada Versi Kijang Kapsul selain terdapat Varian SX, SSX, SGX (sasis pendek) LX, LSX, LGX (sasis panjang), ada juga Tambahan Varian Krista Dan Rangga. Dengan warna body two tone dan interior lebih mewah dari LGX/SGX. 
Krista Menggunakan Sasis Panjang Sedangkan 
Rangga Sasis Pendek. Pada generasi ini tipe karoseri Rover dan Jantan Raider juga masih diproduksi beberapa unit.

=== Generasi V (2005-saat ini) ===
Kijang kembali diperbaharui pada tahun [[2005]] dan dipasarkan dengan nama "Kijang Innova". Selain di Indonesia, model ini juga dipasarkan ke pasar luar negeri dengan nama "Innova" (tanpa "Kijang"). Model ini telah mengalami perubahan yang cukup drastis dibandingkan dengan model dari generasi sebelumnya. Jika pada awal konsep Kijang generasi pertama adalah ''Basic Utility Vehicles'' atau kendaraan kelas bawah, maka Kijang generasi V lebih dikategorikan sebagai kendaraan kelas menengah. Bentuk model fisiknya jauh lebih modern dan ''futuristik'', terutama di bagian depan kendaraan, dimana tidak lagi menonjolkan bentuk lekukan tajam seperti pada model-model sebelumnya.

==== Konsep Produksi ====

Model ini dikeluarkan oleh [[Toyota Astra Motor]] pada akhir tahun 2004, yang dipasarkan dengan konsep mobil keluarga jenis ''MPV'' ([[Multi Purposes Vehicle]]) masa kini, dengan bentuk bodi yang lebih aerodinamis beserta kenyamanan setaraf dengan sedan mewah. Posisi pengendaraan lebih akurat, letak ''shift knob'' terjangkau dan ''panel instrumen'' yang lebih ''user friendly''. Generasi ini menerapkan [[Mesin VVT-i]] 2000 cc dengan jenis 1TR-FE berkatup 16 [[DOHC]] dengan tenaga yang jauh lebih besar daripada Kijang generasi sebelumnya, yaitu sebesar 136 hp, menggantikan jenis K/RZ Dan L pada generasi sebelumnya. Kijang generasi ini dirancang dengan sistem ''Direct Ignition System'' (DIS) dan merupakan penerapan dari teknologi pedal gas tanpa kabel atau ''Throttle Control System-Inteligent'' dan dilengkapi oleh mesin membujur dengan penggerak roda belakang (''Rear Wheel System'').

==== Penyempurnaan Produksi ====

Menggunakan ''Suspensi Independen Double Wishbone'' dengan per keong pada bagian depan (''Coil Spring'') dan ''4-link Lateral Rod Rigid Axle'' pada bagian belakangnya, Kijang generasi ini dapat meredam guncangan lebih nyaman. ''Chasis'' masih menggunakan ''Ladder Bar'' namun beban suspensi dapat didistribusikan secara merata keseluruh bagian badan mobil sehingga ''Body Roll'' dan tingkat ''Pitching'' semakin kecil atau sudut [[geometri]] [[suspensi]] lebih handal ketimbang kijang generasi sebelumnya karena titik jatuh suspensi yang lebih akurat berbanding antara panjang dan lebar mobil.

Penyempurnaan lain terdapat dibagian kemudi. Pengendara dapat lebih akurat mengarahkan kemudi disetiap tikungan. Stabilitas arah kemudi lebih handal karena menggunakan model ''Rack-and-Pinion'' dengan ''Engine Speed Sensing Power Steering'' sehingga mobil mudah dikendalikan dalam kecepatan 120 km/jam pada tikungan S maupun belokan memutar 270 derajat sekalipun. Kijang generasi ini mengusung dua jenis transmisi, baik yang menggunakan [[transmisi otomatis]] maupun [[transmisi manual]]. Beberapa teknologi pada Kijang Innova yang tidak ditemui pada generasi sebelumnya menurut klaim Toyota Astra Motor adalah:

* Mesin dengan VVT-i
VVT-i atau ''Variable Timing Intelligent'' berupa ''controller'' yang dipasang dibagian ''chamshaft intake'' yang bertugas untuk mengatur ''Timing Chamshaft Intake'' dan menyesuaikan terhadap perubahan kondisi mesin. Berbagai sensor mesin lainnya (suhu, rem, gas, dan lain-lain) bertugas memberikan informasi kepada ECU (''Engine Control unit'') agar dapat melakukan pengukuran konsumsi jumlah bahan bakar dengan udara yang diperlukan ''Injector'' dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dari proses tersebut. Dengan penerapan metode ini, dapat menghasilkan proses pembakaran yang relatif lebih efisien. Kondisi tersebut dimungkinkan karena proses konsumsi bahan bakar dikerjakan dengan lebih sempurna, sesuai dengan kebutuhan mesin, dan pada akhirnya menghasilkan sisa emisi gas buang yang lebih rendah.

* Mesin Diesel D4D
D4D atau juga disebut ''Direct Four Stroke Turbo Commonrail Injection'' . Mesin ini menggunakan sistem injeksi ''Commonrail'' dimana bahan bakar solar akan dihisap oleh pompa bahan bakar melalui saringan bahan bakar (fuel filter) agar dapat menghasilkan kualitas bahan bakar solar dengan tingkat emisi gas buang yang sangat rendah. Bahan bakar ditekan pada jalur sebelum injektor Piezo dengan tekanan tinggi sebelum ECU memerintahkan untuk diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Sistem ''commonrail'' akan mengatur laju tekanan bakan bakar secara elektronik, baik dari sisi banyaknya maupun waktu penyemprotan bahan bakar. Bahan bakar disemprotkan melalui injektor berlubang 6 dengan diameter 0.14 mm. Pada mesin ini terdapat ''ECU 32 bit'' yang berfungsi sebagai sensor utama mesin. Keunggulan mesin ini adalah akselerasi & performa yang optimal, beserta tingkat getaran & suara mesin yang lebih halus yang dapat dihasilkan beserta dengan tingkatan jumlah emisi gas buang yang lebih rendah. 

* Anti Maling
Mobil ini dilengkapi dengan ''Theft Different System'' yang biasa disebut ''Engine Immobilizer System''. Fitur ini mencegah mesin hidup apabila kode ''ID'' kunci tidak sesuai dengan yang terdapat di ''ECU''. Sistem ini menggunakan ''Chip Transponder'' pada setiap anak kuncinya. Dimana ''coil'' yang dipasang pada setiap rumah kunci, ''amplifier'' dan ''Transfonder Key ECU'', akan menolak menyalakan mesin apabila kode ''ID'' yang didapatkan tidak sesuai dengan kode ''ID'' yang terdapat pada kuncinya. Sebagai contoh apabila mobil dipaksa untuk dibuka dengan kunci palsu atau kunci T.

* Single Belt
Penggunaan ''Single Belt'' mengurangi panjang dimensi mesin, bobot mesin, jumlah komponen dan beban kerja mesin dibandingkan dengan 3 belt (AC, power steering dan altenator) pada generasi sebelumnya.

* Pedal Gas Elektronik 
Sistem pedal gas (''Electronics Throtle Control System ETCS-i'') membuat generasi ini 
dilengkapi sensor pedal gas yang dapat mengubah setiap gerak magnetik menjadi sinyal elektrik untuk dikirim 
ke ''ECU'', dimana ''ECU'' akan menghitung setiap pembukaan ''throttle valve'' lewat motor penggeraknya yang terletak di ''throttle body'' agar lebih optimal untuk setiap kondisi jalan.

Bila terjadi ''malfungsi'' pada salah satu sensor, ''ECU'' akan memerintahkan ''throttle body'' bekerja pada ''mode limp'' (minimal) agar mobil tetap bisa dijalankan.

* Sensor Ultrasonic
Sensor ini digunakan untuk memudahkan pengedara saat parkir, sensor ini terletakkan pada bumper belakang yang akan memberikan peringatan kepada pengendara apabila mendekati benda atau rintangan dengan radius deteksi berjarak 150 cm dan tinggi antara 22-82 cm.